27.11.10

Catatan Kecil dari Layung Sarasvati Berkarat



Masih belum bosan dengan cerita tentang Sarasvati kan ?

Jangan dulu bosan, soalnya saya mau cerita kalau kemarin saya diundang atau lebih tepatnya mengajukan diri untuk diundang hadir melihat acara “Layung Sarasvati Berkarat” yang diadakan di Lou Belle, sebuah toko di bilangan Setiabudhi Bandung.

Yang istimewa dari penampilan Sarasvati kali ini, dia mengajak gerombolan Karat alias Karinding Attack sebuah komunitas musik yang memainkan alat musik tradisional sunda  untuk ikut bersama berdendang bersamanya. Silakan bayangkan sendiri, Sarasvati dengan format full band ditambah gerombolan karinding attack jadi sebuah konser yang ramai karena total personil dipanggung jadi ada 21 orang. Untungnya, mereka cukup hebat mengakali panggung  dan venue yang kecil dengan menampilkan kolaborasi yang ciamik. Musik Sarasvati ternyata cocok disandingkan dengan karinding, celempung suling dan teman-temannya, membuat merinding sekaligus kagum dan senang menontonnya.


Agak sedikit kaget karena lagu pembuka konser bukan diambil dari EP Story of Peter tapi lagu Kala Sang Surya Tenggelam karya Chrisye Alm. Setelah lagu tersebut, baru kemudian lagu-lagu selanjutnya dari EP Story of Peter – silakan intip foto setlist dibawah untuk mengetahui urutan lagunya-.  Sempat terhenti sejenak karena magrib dan hujan rintik, begitu hujan berhenti, konser kembali dilanjutkan dengan keadaan yang remang-remang karena tadinya tidak dipersiapkan untuk kondisi malam hari. Saya sedikit kasihan liat akang-akang dari gerombolan karat yang katanya cakep-cakep jadi ga keliatan karena gelap tapi untungnya  tidak menghalangi performa yang maksimal.



Selain show dari Sarasvati dan Karat, acara ini sebetulnya dibuat oleh Lou Belle untuk memperkenalkan beberapa desain baru yang akan di produksi berdasarkan hasil pilihan para pengunjung. Ruang belakang Lou Belle disulap jadi ruang pamer  yang vintage dan retro. Seluruh pengunjung yang datang, dapat mengisi semacam angket untuk memilih desain yang mereka suka. Ruang pamer sekaligus tempat pemilihan desain ini juga unik dan menarik. Beberapa orang berperan sebagai hantu berkeliaran di ruang pamer sembari membagikan makanan atau juga cuma bolak-balik tanpa senyum. Persis seperti hantu. Saya dan teman-teman tidak luput dari godaan hantu-hantu itu, dari awal sampai akhir acara kami berpikir keras bagaimana bikin hantu-hantu itu bisa tertawa, tapi mereka ternyata tahan godaan.

Oke, cukup catatan kecilnya, beberapa kekurangan seperti sempitnya tempat berdiri atau mundurnya jam acara bisa dimaklumi karena faktor cuaca dan memang tempatnya kecil, tapi ya itu juga makanya penontonnya cuma di batasi 100 orang saja. Untuk yang tidak termasuk diantara 100 penonton yang beruntung sore kemarin, silakan berdoa agar ada sponsor lain yang mau membuat acara serupa dan menampilkan kolaborasi yang lebih ciamik lagi.

Words by @itbo, Photos by @anandasurio/suryo

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails