Buku 1 : Reinkarnasi
Jodorowski and Bess
Alih Bahasa : Hetih Rusli
Humanoids / Gramedia Pustaka Utama
ISBN – 10 : 979 22 2973 6 , 978 979 22 2973 8
Alejandro Jodorowski adalah manusia multi talenta, selain sebagai pengarang cerita komik, dia lebih dahulu terkenal sebagai sutradara film -[salah satunya menjadi incaran para kolektor film cult (cult movies), berjudul El Topo]-, ahli membaca kartu tarot, seorang modernist, dramawan, komposer, sejarawan, serta seabrek keahlian lainnya yang mendunia.
Lahir di Chile tahun 1929, Jodorowski kemudian akhirnya menetap dan menjadi warga negara Prancis. Di negara pusat komik Eropa inilah kemudian ia bekerjasama dengan illustrator papan atas Eropa, salah satunya adalah dengan Illustrator terkenal yang namanya sudah menjadi jaminan mutu karya illustrasi : Jean Moebius Giraud, dalam cerita komik yang paling terpuji yang pernah dibuatnya, The Incal Trilogy.
Jodorowski telah mengarang lebih dari 20 cerita komik yang sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 10 bahasa. Karya cerita komik yang dikarang oleh Jodorowski pada umumnya bergenre sains fiksi dengan panggung masa depan. Seperti George Lucas pada Star Wars atau Tolkien pada trilogy Lord of The Ring, dalam komik yang bergenre sains fiksinya Jodorowski menciptakan semesta dengan para makhluk dan ”infrastruktur” nya sendiri sebagai panggung utama para tokoh tokoh komiknya itu.
The Incal , komik paling terpuji yang kemudian banyak menginspirasi komikus lain di Eropa menggunakan simbol simbol kartu Tarot yang memang dikuasainya. Walau dengan panggung masa depan, Jodorowski sebenarnya sedang bercerita mengenai kondisi aktual masyarakat dunia (khususnya Eropa, di Prancis tempat Ia tinggal) yang membagi bagi dirinya menjadi beberapa kelas berdasarkan kelahiran dan keningratan buatan.
The Incal juga bercerita mengenai satu konspirasi besar segelintir penguasa totaliter dan fasis yang mengatur jalan hidup masyarakat, menjejali mereka dengan berbagai slogan kebohongan, kampanye kekerasan, dan berbagai kenikmatan buatan, demi untuk melenakan mereka. Komik ini juga menyoroti sebagian besar prilaku masyarakat elite yang memperlakukan masyarakat dengan tingkat sosial lebih rendah seperti halnya sampah belaka yang bisa diperlakukan semena mena sebagai objek kepuasan dimana nyawa manusia sudah tidak berharga.
The Incal adalah sebuah cerita epik yang dimulai dengan penyelidikan seorang detektif rombeng bernama John Difool , akan keanehan dan misteri hilangnya bayi bayi yang dilahirkan oleh para pelacur di lingkungan tempat ia hidup. Penyelidikan yang pada awalnya hanyalah kewajiban partikelir, tanpa dinyana membawa John kepada fakta satu konspirasi besar yang berpotensi merubuhkan seluruh tatanan masyarakat yang sudah berjalan pada saat itu. Nama John Difool, diambil dari salah satu karakter kartu Tarot , ”Fool”.
Tidak semuanya bergenre sains fiksi, ”The White Lama” dan ”Son of the Gun” (keduanya digambar oleh Georges Bess) kemudian trilogi ”Borgia” – digambar oleh seniman / artis / illustrator tersohor asal Italia , Milo Manara, sebuah cerita dengan panggung waktu jaman Paus Borgia, adalah beberapa karya cerita komiknya yang tidak menggunakan panggung masa depan dan sains fiksi.
Khususnya pada Son of the Gun, Jodorowski menggarap cerita komik penuh aksi ala cowboy tapi tetap secara nyata akan terbaca bahwa Jodorowski sedang mengkritik para penguasa hipokrit di panggung pemerintahan Amerika dan Ia sendiri mencoba menggambarkan dalam komiknya keadaan dan struktur sosial masyarakat kelas bawah di Amerika.
Pemihakannya kepada penduduk Tibet yang menurutnya telah terhancurkan oleh pemerintah negara China komunis (setelah sebelumnya secara sistematis telah dirusak oleh Inggris, melalui misi missionaris) adalah merupakan cerita sebenarnya mengenai The White Lama ini.
Bermula dari pandangan alam gaib dari sang lama agung saat itu , Mipam, yang dengan kemampuannya melihat masa depan telah meramal akan datangnya bencana besar di tahun naga, - di awali oleh datangnya orang orang berkulit putih ke Tibet -.
Sesaat sebelum meninggalkan jasad fananya, Mipam telah menyatakan akan bereinkarnasi kepada seorang bocah yang waktu dan tempat lahirnya juga telah diramal. Mipam juga telah mengutus dua pembantunya yang setia agar kemudian menemukan bocah tersebut dan mendidiknya untuk kemudian dijadikan sebagai lama agung.
Sebagai lama agung ad interim, telah ditunjuk pengganti sementara , Migmar sebagai lama agung yang akan menjabat sampai si bocah ditemukan.
Power is Corrupt. Begitulah Migmar mencoba untuk melanggengkan kekuasannya sebagai lama agung dengan berdaya upaya untuk membunuh si bocah calon lama agung reinkarnasi dari Mipam seketika apabila telah dilahirkan. Bekerjasama dengan dukun ilmu hitam, Migmar memburu orang tua si bayi. Sebagai balasan, Migmar akan mengirim pendeta muda setiap periode tertentu kepada sang dukun untuk kemudian dijadikan obat abadi. Obat anti kematian.
Seperti yang diramalkan Mipam, tersebutlah dua pasangan orang tua yang sedang menantikan bayi, selain pasangan penduduk asli Tibet, terdapat pula secara kebetulan satu pasangan berkebangsaan inggris yang datang ke Tibet bersama dengan seorang pendeta kristen yang datang dalam rangka menyebarkan agama kristen kepada penduduk Tibet yang dianggapnya tidak beradab. Setelah serangkaian kejadian gaib, sang bayi terselamatkan. Tidak pernah terduga bagi para pembunuh bahwa bayi yang dikandung oleh pasangan orang asing itulah sang calon lama agung, the white lama !.
Cerita kemudian bertumpu sekitar pada bagaimana sang bocah bule ini, -yang kemudian dinamakan seperti ayahnya, Gabriel- dapat bertahan hidup untuk menemukan jalan hidupnya sebagai calon Lama Agung yang dipercaya akan menjadii teragung dari yang paling agung sebelumnya.
Komik White Lama ini terdiri dari dua bagian : Reincarnation dan Road to Redemption, di Indonesia baru saja terbit bagian pertama : Reinkarnasi.
Pada Reinkarnasi, cerita berputar pada Gabriel kecil yang harus mengalami didikan keras untuk ditempa menjadi seoranglama agung, dibarengi oleh peristiwa kematian ayahnya yang tragis, warisan dendam serta berbagai peristiwa tragis lainnya, Gabriel kemudian mengembara untuk mencari kuil dimana ia akan memilih untuk menjadi seorang biksu.
Migmar, lama agung ad interim berkolaborasi dengan orang orang Cina, telah merubah kuil agung tersebut menjadi sebuah negara kecil dengan pemerintahan totaliter. Migmar secara sengaja telah mengangkat seorang bocah cacat mental yang terlahir dari keturunan pemimpin masyarakat untuk dijadikan sebagai seorang lama agung boneka. Lucunya lagi, berbarengan dengan kedatangan pasukan Inggris, keluarga si bocah tuna mental ini sebetulnya telah dibaptis menjadi kristen, bahkan oleh sang pendeta kakeknya telah diberi nama baptis Yesus, ayahnya diberi nama Yesus Yunior dan si bocah sendiri dinamakan Yesus Kecil. Satu lelucon dari selera humor yang aneh dari Jodorowski.
Dalam kesewenangannya, Migmar menghancurkan semua tatanan kehidupan di dalam kuil, menghancurkan artifak dan benda benda keramat, serta yang paling parah adalah menghancurkan perpustakaan dimana ditempat tersebut terkumpul buku buku sumber ilmu pengetahuan. Yang menjadi ironis adalah bahwa Migmar telah sudi mengabdi pada orang orang Cina ini, dan rela menjadi jongos yang mentuankan orang orang Cina yang berkepentingan untuk membodohkan rakyat Tibet. Sampai kemudian terjadilah peristiwa dimana Gabriel harus melarikan diri dari kuil itu, terselamatkan, untuk hidup dalam sebuah sekolah kristen, berusaha dirubah oleh para misionaris Inggris kembali menjadi seorang Inggris.
Road to Redemption lebih kompleks, bukan hanya dari segi cerita, pun gambar gambarnya lebih sureal. Gabriel setelah bertemu kembali dengan sepupu tirinya, memutuskan untuk kembali menjadi seorang Tibet, penderitaan ibu angkatnya telah membuat Gabriel harus mencicipi jalan sesat, Gabriel menjadi seorang sakti dengan nafsu membunuh di luar batas. Lebih dari itu, Gabriel telah membawa penderitaan kepada seluruh rakyat Tibet.
Setelah melalui rentetan peristiwa panjang nan gaib, Gabriel akhirnya menemukan pencerahan, berhasil moksa, mampu mengendalikan roh, untuk kembali ke tugas awal, menjadi penyelamat Tibet dan membebaskan kuil dari pengaruh luar. Gabriel telah siap menjadi seorang penyelamat Tibet, dan menjadi teragung dari yang agung.
Walau penuh dengan adegan gaib dan gambar surealis (yang digambar dengan baik oleh Georges Bess), cerita tetap pada fokus utama Jodorowski yaitu kehidupan masyarakat Tibet yang memang konon sangat dekat sekali dengan berbagai peristiwa gaib nan sakti. Kepercayaan masyarakat Tibet akan reinkarnasi, upacara tradisional, , serta kondisi alam yang ekstrim, telah membuat masyarakat Tibet sangat unik dengan berkah kemampuan bertahan hidup yang lebih teruji dibanding manusia biasa.
Satu proses upacara masyarakat Tibet yang cukup ekstrim adalah penenggelaman bayi yang baru lahir ke sebuah danau es, dalam rangka menguji ketahanan si bayi akan kondisi dingin yang akan menyertai dia selama hidupnya.
Di akhir cerita, Jodorowski kembali mengingatkan akan nasib masyarakat Tibet -melalui ramalan Gabriel-, bahwa setelah kedatangan orang orang berkulit putih, maka giliran orang orang Cina lah yang akan membawa kesengsaraan kepada mereka. Orang orang berbendera merah dengan senjata dan mesiu itu akan menghancurkan kembali apa yang diyakini berbagai tradisi dari masyarakat Tibet.
Reinkarnasi versi bahasa Indonesia terbit sesuai dengan format penerbit Humanoids. Komik komik dari Eropa memang mempunyai format sendiri yang mereka namakan dengan album. Dengan diterbitkannya kembali komik komik dari Eropa dengan format aslinya, kita berharap khalayak masyarakat Indonesia yang telanjur akrab dengan format komik jepang akan menemukan alternatif lain sebagai pilihan. Pun pemilihan komik komik yang diberi stempel novel grafis ini ini akan membawa mode baru bagi masyarakat Indonesia yang selalu menganggap komik adalah bacaan anak yang tidak mendidik.
Dengan latar belakang dan wawasan yang dimiliki Jodorowski, White Lama ini bukanlah komik biasa, Jodorowski memahami kebudayaan Tibet dan spiritualisme masyarakat Tibet, bahkan Jodorowski kelihatan sangat memahami ilmu prana, maklum, Jodorowski adalah peminat segala apa. Dalam khazanah komik dunia, Jodorowski bersama Enki Bilal, Alan Moore, Neil Gaiman, Grant Morrison dan lain lain adalah para modernist yang menggunakan medium komik sebagai panggung paham, membawa komik kepada tatanan tingkat baru, yang paling terhormat sebagai seni kesembilan.
Ada yang patut disayangkan dari versi Gramedia ini.
Di industri komik yang sudah mapan, baik Eropa dan Amerika. Apa yang mereka sebut dengan Lettering sudah merupakan komponen yang sangat vital dalam grafis komik. Mereka bahkan mempunyai penghargaan khusus bagi mereka yang tulisan tangan nya telah menambah nilai seni secara grafis sebuah komik, Todd Klein dan Stan Sakai, adalah dua diantara para master lettering ini.
Berbeda dengan V for Vendetta versi Gramedia yang letteringnya sungguh sangat baik bahkan mungkin lebih baik dari versi aslinya ( apa memakai font komputer ? ), lettering pada The White Lama ini berpotensi merusak keindahan gambarnya. Pemilihan tinggi font tidak konsisten, beberapa balon percakapan ditabrak oleh lettering, dan pada beberapa balon, banyak ruang yang malah dibiarkan kosong, pada ”suspense ballon”, letter malah dibuat asal tebal , dan asal miring, sebagai bentuk penekanan intonasi. Memang penerjemahan komik sangat berbeda dengan buku, panjang pendek terjemahan harus juga mengindahkan besar kecil atau panjang pendek nya ruangan dari balon percakapan yang tersedia.
Mungkin pada judul judul novel grafis selanjutnya lettering harus lebih diperhatikan, sebagai penikmat grafis sebuah komik, dan pemuja tulisan tangan (pada komik), lettering bagi saya merupakan bagian dari seni komik. Padahal terjemahannya bagus sekali, sayang kalau di rusak oleh letteringnya.
Review By : Rieza Fitramuliawan
No comments:
Post a Comment